UJI TOKSISITAS SUBKRONIK EKSTRAK KERNEL BIJI LIMUS (Mangifera foetida Lour) TERHADAP HEPAR DAN GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR

Firdaus, Fauzan Aennul (2021) UJI TOKSISITAS SUBKRONIK EKSTRAK KERNEL BIJI LIMUS (Mangifera foetida Lour) TERHADAP HEPAR DAN GINJAL PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR. Sarjana thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf

Download (183kB)
[img] Text (BAB I-BAB V)
BAB I-BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (342kB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (229kB)

Abstract

ABSTRAK Indonesia memiliki kekayaan bahan alam dan ramuan jamu dari berbagai suku yang tersebar di berbagai wilayah Nusantara.Salah satu bahan alam yang memiliki efek farmakologis adalah kernel biji limus (Mangifera foetida Lour). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keamanan ekstrak kernel biji limus apabila dikonsumsi dalam jangka waktu panjang. Uji toksisitas subkronik ekstrak biji limus dilakukan dengan menggunakan metode RAL (Rancangan Acak Lengkap). Tikus di kelompokkan menjadi 4 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 6 tikus. Kelompok I sebagai kontrol normal sedangkan kelompok II, III dan IV merupakan kelompok uji dengan pemberian dosis ekstrak etanol kernel biji limus berturut-turut sebanyak 16,51 mg/ 200 gram BB tikus, 33,03 mg/ 200 gram BB tikus, 66,06 mg/ 200 gram BB tikus, satu hari sekali secara oral selama 28 hari. Pengamatan aktivitas motorik hewan uji dilakukan tiap hari hingga hari ke-28. Pengukuran kadar SGPT (Serum Glutamic Pyruvat Transaminase) dan SGOT (Serum glutamic oxaloacetic transaminase) serta kreatinin dilakukan pada hari ke-29.SGPT dan SGOT merupakan parameter kerusakan hati dan kadar kreatinin diukur untuk menilai parameter kerusakan ginjal.Ekstrak etanol biji Mangifera foetida Lour mengandung golongan senyawa flavonoid, tannin dan polifenol, monoterpen dan seskuiterpenoid, dan kuinon, Hasil menunjukkan bahwa pemberian sediaan ekstrak biji limus (Mangifera foetida Lour) yang diberikan secara oral selama 28 hari tidak mempengaruhi aktivitas motorik serta kadar SGPT, kadar SGOT, dan kadar kreatinin hewan uji.Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa sediaan ekstrak kernel biji limus (Mangifera foetida Lour.) tidak menyebabkan efek toksik terhadap organ ginjal dan hepar pada tikus putih galur wistar. Kata kunci : Mangifera foetida Lour, Toksisitas subkronik, SGPT, SGOT, Kreatinin

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: S.Farm. Fauzan Aennul Firdaus
Date Deposited: 06 Sep 2021 06:52
Last Modified: 06 Sep 2021 06:52
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/1603

Actions (login required)

View Item View Item