Nabilah, Nanda (2021) UJI AKTIVITAS ANTIPIRETIK DAN TOKSISITAS AKUT MINYAK ATSIRI DAN EKSTRAK ETANOL RESIDU DAUN KIRINYUH (Chromolaena odorata L.) TERHADAP MENCIT (Mus Musculus). Sarjana thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.
Text (Cover dan Abstrak)
File 1.pdf Download (312kB) |
|
Text (BAB 1-5)
File 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (187kB) | Request a copy |
|
Text (Daftar Pustaka)
File 3.pdf Download (842kB) |
Abstract
Daun kirinyuh Chromolaena odorata (L) merupakan family dari Asteraxeae yang diduga dapat memberikan aktivitas antipiretik berdasarkan kandungan senyawanya. Namun, belum ada penelitian mengenai toksisitas akut dari minyak atsiri daun kirinyuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antipiretik minyak atsiri dan ekstrak etanol residu daun kirinyuh dan mengetahui nilai LD50 uji toksisitas akut dari minyak atsiri daun kirinyuh. Minyak atsiri yang dipeloleh dengan metode destilasi air dan ekstrak kental yang diperoleh dengan metode maserasi. Hasil dari ekstrak etanol residu daun kirinyuh diuji skrining fitokimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekundernya. Uji aktivitas pada mencit diinduksi menggunakan vaksin DPT. Hewan percobaan dikelompokan menjadi 8 kelompok meliputi Kontrol negatif (induksi vaksin DPT dan Na-CMC 1%), kontrol positif (parasetamol 1,3mg/20 gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 1 (minyak atsiri daun kirinyuh 31,5mg/20 gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 2 (minyak atsiri daun kirinyuh 63mg/20gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 3 (minyak atsiri daun kirinyuh 94mg/20 gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 4 (ekstrak residu daun kirinyuh 31,5mg/20gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 5 (ekstrak residu daun kirinyuh 63mg/20gram BB mencit dan Na-CMC 1%), dosis 6 (ekstrak residu daun kirinyuh 94mg/20gram BB mencit dan Na-CMC 1%). Pada hewan percobaaan uji toksisitas akut dikelompokan menjadi 5 kelompok dengan masing masing kelompok terdapat 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina. Kelompok Normal (Na-CMC 1%), dosis 1 (minyak atsiri 5mg/kg BB), dosis 2 (minyak atsiri 50mg/kg BB), dosis 3 (minyak atsiri 500mg/kg BB), dosis 4 (minyak atsiri 5000mg/kg BB). Dari hasil analisi bahwa minyak atsiri dan ekstrak etanol residu daun kirinyuh memiliki aktivitas antipiretik yang paling baik dilihat dari hasil persentase penurunan suhu pada dosis 3 minyak atsiri 94mg/20 gram BB mencit dengan presentase 0,04%. Hasil uji toksisitas akut minyak atsiri dengan mendapatkan nilai LD50 sebesar 2685,96 mg/kg BB pada mencit jantan dan pada mencit betina sebesar 2872,10 mg/kg BB masuk pada kategori “Toksik Ringan”
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi Farmasi |
Divisions: | Prodi Farmasi |
Depositing User: | S.Farm. Nanda Nabilah |
Date Deposited: | 12 Sep 2021 04:45 |
Last Modified: | 12 Sep 2021 04:45 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/1728 |
Actions (login required)
View Item |