RAHAYU, SUCI SRI DEWI (2021) PENGARUH PENAMBAHAN GLUTARALDEHID TERHADAP PEMBENTUKAN NANOGELATIN LIMBAH TULANG IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis). Sarjana thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.
Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstark.pdf Download (53kB) |
|
Text (BAB I - BAB V)
BAB I- BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (236kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (125kB) |
Abstract
Abstrak Gelatin dalam industri farmasi dapat digunakan sebagai bahan penyalut, pengental, penstabil, pengikat, maupun pengemulsi. Telah dilakukan isolasi gelatin dari limbah tulang ikan tongkol dikarenakan terus meningkatnya kebutuhan gelatin sehingga diperlukan sumber bahan baku lainnya untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Dilakukan pembuatan gelatin menjadi nanogelatin untuk dapat memperbaiki sifat fisika & kimianya seperti mengurangi swelling dalam air, meningkatkan kelarutan dan meningkatkan titik didihnya. Penelitian ini dilakukan untuk membuat nanogelatin dari limbah tulang ikan tongkol (Euthynnus affinis) dengan crosslinker glutaraldehid yang memiliki ukuran partikel kecil dengan % intensitas yang besar. Gelatin diisolasi dari limbah tulang ikan tongkol dengan metode yang telah dioptimasi oleh Lely Rahmawati (2017), kemudian dilakukan pembuatan nanogelatin dengan metode bottom up dan variasi konsentrasi crosslinker glutaraldehid. Dianalisis ukuran dan distribusi ukuran partikelnya menggunkana alat particle size analyzer (PSA). Didapatkan hasil larutan nanogelatin yang bening, tidak terlihat adanya kekeruhan atau endapan dan tidak berbau, hasil analisis ukuran partikel yang paling baik dengan adanya peningkatan crosslinker glutaraldehid yaitu pada sampel SE3 yang memiliki ukuran partikel sebesar 22,90 nm dengan intensitas sebesar 31,70 % pada kondisi suhu optimal 38oC, kecepatan pengadukan 600 rpm dan waktu pengadukan 6 jam. Kata kunci: Nanopartikel, gelatin, tulang ikan tongkol, glutaraldehid, particle size analyzer (PSA). Abstract Gelatin in the pharmaceutical industry can be used as a coating, thickener, stabilizer, binder, or emulsifier. The isolation of gelatin from Euthynnus affinis bone waste has been carried out due to the increasing demand for gelatin so that other sources of raw materials are needed to meet these needs. Gelatin is made into nanogelatin to be able to improve its physical &chemical properties such as reducing swelling in water, increasing solubility and increasing boiling point. This study was conducted to make nanogelatin from Euthynnus affinis bone waste with glutaraldehyde crosslinker which has a small particle size with a large % intensity. Gelatin was isolated from Euthynnus affinis bone waste with a method that has been optimized by Lely Rahmawati (2017), then nanogelatin was made using the bottomup methode and variations in the concentration of glutaraldehyde crosslinker. The particle size and size distribution were analyzed using a particle size analyzer (PSA). The results of nanogelatin solution were clear, there was no visible turbidity or precipitate and odorless, the best results of the analysis of particle size with the increase in glutaraldehyde crosslinker that is in SE3 sample that has a particle size of 22.90 nm with an intensity of 31.70 % at optimal temperature conditions of 38oC, stirring speed of 600 rpm and stirring time of 6 hours. Keywords: Nanoparticles, gelatin, Euthynnus affinis, glutaraldehyde, particle size analyzer (PSA).
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi Farmasi |
Divisions: | Prodi Farmasi |
Depositing User: | S.Farm. Suci Sri Dewi Rahayu |
Date Deposited: | 20 Sep 2021 01:32 |
Last Modified: | 20 Sep 2021 01:32 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/1790 |
Actions (login required)
View Item |