IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK Aedes Sp PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR (TPA) MASYARAKAT DI KELURAHAN TUGURAJA KECAMATAN CIHIDEUNG

PUTRI, ZESIKA (2022) IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK Aedes Sp PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR (TPA) MASYARAKAT DI KELURAHAN TUGURAJA KECAMATAN CIHIDEUNG. Diploma thesis, UNIVERSITAS BTH TASIKMALAYA.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK ZESIKA PUTRI.pdf Download (444kB)
	Text (BAB 1-5) BAB 1-5 KTI ZESIKA PUTRI.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA ZESIKA PUTRI.pdf Download (374kB)

Abstract

IDENTIFIKASI LARVA NYAMUK AEDES Sp PADA TEMPAT PENAMPUNGAN AIR (TPA) MASYARAKAT DI KELURAHAN TUGURAJA KECAMATAN CIHIDEUNG Zesika Putri1, Dr. Rudy Hidana M.Pd2, Khusnul M.Si3 Program Studi D-III Analis Kesehatan/TLM Universitas Bakti Tunas Husada Email : zesikaaputrii16gmail.com Penyakit Demam Berdarah (DBD) merupakan salah satu penyakit infeksi yang ditularkan melalui vektor biologis, yaitu nyamuk . Nyamuk Aedes Sp terdiri atas dua spesies yaitu Aedes aegypti dan Aedes albopictus yang merupakan vektor dari virus dengue penyebab Demam berdarah Dengue (DBD). Keberadaan larva Aedes aegypti disuatu daerah merupakan indikator terdapatnya populasi nyamuk Aedes aegypti di daerah tersebut salah satunya di tempat penampungan air (TPA). Nyamuk Aedes Sp Berkembang biak di tempat penampungan air yang jernih atau sedikit terkontaminasi. Penelitian ini dilakukan identifikasi larva nyamuk aedes aegypti pada tempat penampungan air masyarakat Kelurahan Tuguraja RW 09 RT 04 kecamatan Cihideung. Jenis penelitian ini bersifat Eksperimen dengan teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling. Populasi dari penelitian ini adalah 20 rumah yang mempunyai kualitas, dan karakteristik tertentu yang berada di wilayah endemik di RW 09. Sampel dalam penelitian ini adalah larva nyamuk yang diduga Aedes aegypti yang berada ditempat penampungan air dalam rumah dan hanya yang diatas permukaan air. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan 7 sampel positif larva Aedes aegypti dari 20 sampel yang diteliti, diantaranya berkode R3, R5, R6, R15, R16, R18, R20 dengan posisi larva ditemukan 4 di bak mandi dan 3 di ember dengan kondisi jarang dikuras terbuka , terhindar dari sinar matahari langsung, dan selalu terisi air, kondisi tersebut dimanfaatkan nyamuk sebagai tempat perindukanya. Dari hasil penelitian dapat dsimpulkan bahwa ditemukan larva Aedes aegypti pada tempat penampungan air dalam rumah di Kelurahan Tuguraja RW 09 RT04 dengan persentase 35% dari 20 rumah yang diteliti. Kata kunci : Demam berdarah , Aedes aegypti, Tempat Penampungan Air IDENTIFICATION OF AEDES Sp MOSQUITO LARVAE IN COMUNITY WATER RESERVIOR (TPA) IN TUGURAJA SUBDISTRICT CIHIDEUNG SUBDISTRICT Zesika Putri1, Dr. Rudy Hidana M.Pd2, Khusnul M.Si3 D-III Medical Laboratory Technology Study Program Bakti Tunas Husada University Tasikmalaya Email : zesikaaputrii16gmail.com Dengue Fever (DHF) is an infectious disease that is transmitted through biological vectors, namely mosquitoes. The Aedes Sp mosquito consists of two species, namely Aedes aegypti and Aedes albopictus which are vectors of the dengue virus that causes Dengue Hemorrhagic Fever (DHF). The presence of Aedes aegypti larvae in an area is an indicator of the presence of a population of Aedes aegypti mosquitoes in the area, one of which is in water reservoirs (TPA). Aedes Sp Mosquitoes breed in clear or slightly contaminated water reservoirs. This study was conducted to identify the larvae of the Aedes aegypti mosquito in the community water reservoir of Tuguraja Village, RW 09 RT 04, Cihideung sub-district. This type of research is experimental with a sampling technique that is purposive sampling. The population of this study were 20 houses with certain qualities and characteristics located in endemic areas in RW 09. The samples in this study were mosquito larvae suspected of Aedes aegypti which were in water reservoirs in the house and only above the water surface. Based on the results of the study found 7 positive samples of Aedes aegypti larvae from 20 samples studied, including those coded R3, R5, R6, R15, R16, R18, R20 with 4 larvae found in the bath and 3 in the bucket with the condition rarely being drained open, avoiding from direct sunlight, and always filled with water, this condition is used by mosquitoes as a breeding ground. From the results of the study, it can be concluded that Aedes aegypti larvae were found in water reservoirs in houses in Tuguraja Village RW 09 RT04 with a percentage of 35% of the 20 houses studied. Keywords: Dengue fever, Aedes aegypti, Water Shelters OLEH : ZESIKA PUTRI 20119040

Actions (login required)

View Item