STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT ANTIPIRETIK DI MASYARAKAT DESA SUNDAWENANG KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA

KASTIWI, EGA (2022) STUDI ETNOBOTANI TUMBUHAN SEBAGAI OBAT ANTIPIRETIK DI MASYARAKAT DESA SUNDAWENANG KECAMATAN SALAWU KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BTH TASIKMALAYA.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
cover dan abstrak .pdf

Download (32kB)
[img] Text (BAB I - BAB V)
BAB I - BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (407kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
Daftar pustaka .pdf

Download (2MB)

Abstract

Indonesia termasuk negara kepulauan yang berada di daerah khatulistiwa yang dikenal sebagai negara dengan tahap keanekaragaman yang tinggi. Aset alam Indonesia mengandung beragam tumbuhan yang memiliki manfaat sebagai obat dari 40.000 jenis flora yang hidup di dunia, 30.000 diantaranya hidup di Indonesia. Sebesar 26% yang telah dibudidayakan dan 74% masih hidup liar di hutan. tujuan dari penelitian ini yaitu untuk Mengetahui family tanaman ,cara pengolahan, cara penyajian, dan cara penggunaan tanaman obat yang sering digunakan masyarakat Desa Sundawenang untuk pengobatan antipiretik. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Metode kualitatif merupakan prosedur penelitian yang memperoleh hasil dan deskriptif berbentuk kata-kata baik secara lisan maupun tulisan dari narasumber atau sesuai dengan sikap yang mampu teramati. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 20 jenis family tanaman, 6 jenis bagian tanaman yang digunakan, 7 cara pengolahan tanaman, 5 cara penggunaan tanaman yang digunakan sebagai obat antipiretik di Desa Sundawenang Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya. Nilai RKI yang dihasilkan sebesar 1 dan frekuensi sitasi sebesar 88,75%. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu family tanaman obat yang sering digunakan adalah malvaceae. Bagian tanaman yang sering digunakan yaitu pucuk daun. Cara pengolahan yang sering digunakan yaitu dengan cara diperas. Cara penggunaan tanaman yang sering digunakan yaitu dengan cara diminum. Tanaman obat yang mempunyai RKI sebesar 1 diantaranya Kembang Sepatu, Haneuleum, Kangkung Bandung, Kaca Piring, Dadap, Daun Durian, Katuk, Leunca Hayam, Cincau, Kemangi, Kencur, Jawer Kotok, Bawang Putih, Kunyit, Widara, Bangle, Pecah Beling, Wortel, Daun Pare, dan Daun Alpukat. Nilai frekuensi sitasi terbesar terdapat pada tanaman kembang sepatu sebesar 88,75%. Kata Kunci : Antipiretik, Etnobotani, Tanaman Obat

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: S.Farm Ega Kastiw
Date Deposited: 28 Sep 2022 00:47
Last Modified: 28 Sep 2022 00:47
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/2358

Actions (login required)

View Item View Item