INDANDINI, NADYA RISTA (2024) DAYA HAMBAT EKSTRAK JAMUR Coprinus comatus TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Pityrosporum ovale SECARA IN VITRO. Diploma thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.
Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf Download (544kB) |
|
Text (BAB I - BAB V)
BAB I - BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (934kB) | Request a copy |
|
Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (488kB) |
|
Text (SURAT BEBAS PLAGIAT DAN HASIL CEK PLAGIARISM)
SURAT BEBAS PLAGIAT DAN HASIL CEK PLAGIARISM.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
PROGRAM STUDI DIII ANALIS KESEHATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA Karya Tulis Ilmiah, Juli 2024 Nadya Rista Indandini Ketombe merupakan suatu kondisi kulit kepala yang ditandai dengan adanya serpihan putih dan rasa gatal yang menimbulkan masalah bagi pengidapnya. Salah satu jamur penyebab utamanya ialah Pityrosporum ovale. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh ekstrak jamur Coprinus comatus terhadap pertumbuhan jamur Pityrosporum ovale serta mengetahui pada konsentrasi berapa ekstrak jamur Coprinus comatus memiliki daya hambat terbaik dalam menghambat pertumbuhan jamur P. ovale. Metode yang digunakan yaitu eksperimen karena sampel atau ekstrak dibuat dalam berbagai varian konsentrasi dimulai dari 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, dan 100% dengan ketokonazol 2% sebagai kontrol positif dan aquadest steril sebagai kontrol negatif. Hasil dari penelitian ini yaitu tidak terbentuknya zona hambat dari konsentrasi 10-90%, adanya zona hambat terjadi pada konsentrasi 100% dengan diameter zona hambat 7,583 mm dan kontrol positif 31,45 mm. Kata Kunci : Pityrosporum ovale, Coprinus comatus, Ekstrak Dandruff is a scalp condition characterized by the presence of white flakes and itching which causes problems for sufferers. One of the main causes of fungi is Pityrosporum ovale. The aim of this research is to determine the effect of Coprinus comatus mushroom extract on the growth of the Pityrosporum ovale fungus and to find out at what concentration the Coprinus comatus fungus extract has the best inhibitory power in inhibiting the growth of the P ovale fungus. The method used is experimental, because samples or extracts are made in various concentration variants starting from 10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90%, and 100% with 2% ketoconazole as a positive control and sterile distilled water as a negative control. The results of this research are that an inhibitory zone does not form at a concentration of 10-90%, an inhibitory zone occurs at a concentration of 100% with an inhibitory zone diameter of 7.583 mm and a positive control of 31.45 mm. Keywords: Pityrosporum ovale, Coprinus comatus, Extract
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | KTI DIII-Analis Kesehatan/TLM |
Divisions: | Prodi Analis Kesehatan |
Depositing User: | A.Md.A.K NADYA RISTA INDANDINI |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 06:25 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 06:25 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/3453 |
Actions (login required)
View Item |