STUDI KEMOTAKSONOMI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FAMILIA SOLANACEAE DARI GENUS PHYSALIS DAN SOLANUM DENGAN METODE DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZYL)

WIDIYAWATI, NENG WIDY (2024) STUDI KEMOTAKSONOMI DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FAMILIA SOLANACEAE DARI GENUS PHYSALIS DAN SOLANUM DENGAN METODE DPPH (1,1-DIPHENYL-2-PICRYLHYDRAZYL). Sarjana thesis, Universitas Bakti Tunas Husada.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
COVER DAN ABSTRAK.pdf

Download (59kB)
[img] Text (BAB I - BAB V)
BAB I - BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (919kB) | Request a copy
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (186kB)
[img] Text (ARTIKEL LENGKAP DAN HASIL CEK PLAGIARISM)
ARTIKEL LENGKAP DAN HASIL CEK PLAGIARISM.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Abstrak Kemotaksonomi adalah analisis mengenai bagaimana komponen kimia atau kelompok zat kimia yang dihasilkan oleh organisme hidup didistribusikan diantara spesies tanaman berbeda yang berkerabat atau berpotensi berkerabat. Genus dari familia Solanaceae telah banyak dibudidayakan karena sering dimanfaatkan sebagai tumbuhan pangan sekaligus bermanfaat sebagai obat. Buah dari tanaman golongan familia Solanaceae memiliki potensi antioksidan seperti pada genus Physalis dan Solanum. Kedua genus tersebut memiliki kesamaan yaitu mengandung solanin yang berasal dari golongan glikoalkaloid. Buah ciplukan (Physalis angulata L.), buah takokak (Solanum torvum Swartz.), dan buah leunca (Solanum nigrum L.) memiliki potensi sebagai antioksidan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh hubungan kekerabatan yang dilihat berdasarkan nilai aktivitas antioksidan dalam ekstrak buah ciplukan, takokak, dan leunca juga untuk mengetahui nilai aktivitas antioksidan yang paling kuat diantara ketiga spesies tanaman tersebut. Maserasi merupakan metode yang digunakan untuk proses ekstraksi menggunakan pelarut metanol. Uji aktivitas antioksidan menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl). Hasil pengujian aktivitas antioksidan terhadap buah ciplukan, takokak dan leunca diperoleh hasil IC50 masing masing sebesar 72,374 ppm, 56,709 ppm, dan 130,700 ppm, sehingga dapat diketahui bahwa aktivitas antioksidan paling kuat adalah buah takokak karena memiliki nilai IC50 paling kecil. Abstract Chemotaxonomy is the analysis of how chemical components or groups of chemicals produced by living organisms are distributed among different plant species that are related or potentially related. The genus of the Solanaceae family has been widely cultivated because it is often used as a food plant as well as having medicinal benefits. The fruits of plants from the Solanaceae family have antioxidant potential, such as the genus Physalis and Solanum. Both genuses have in common that they contain solanine which comes from the glycoalkaloid class. Ciplukan fruit (Physalis angulata L.), takokak fruit (Solanum torvum Swartz.), and leunca fruit (Solanum nigrum L.) have potential as antioxidants. This study was conducted to determine the effect of kinship relationships seen based on the value of antioxidant activity in ciplukan, takokak, and leunca fruit extracts as well as to determine the value of the most powerful antioxidant activity among the three plant species. Maceration is a method used for the extraction process using methanol solvent. Antioxidant activity test using DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) method. The results of antioxidant activity testing of ciplukan, takokak and leunca fruit obtained IC50 results of 72.374 ppm, 56.709 ppm, and 130.700 ppm, respectively, so it can be seen that the strongest antioxidant activity is takokak fruit because it has the smallest IC50 value.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: S.Farm. NENG WIDY WIDIYAWATI
Date Deposited: 09 Sep 2024 01:26
Last Modified: 09 Sep 2024 01:26
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/3782

Actions (login required)

View Item View Item