ANALISIS POLA PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT

LIVIANY, SHARA MUSTIKA (2025) ANALISIS POLA PENGOBATAN ANTIHIPERTENSI PADA PASIEN YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RUMAH SAKIT. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.

	Text (Cover dan Abstrak) Cover dan Abstrak.pdf Download (272kB)
	Text (BAB 1-5) BAB 1-5.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) Daftar Pustaka.pdf Download (393kB)

Abstract

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BATIK TUNAS HUSADA TASIKMALAYA Karya Tulis Ilmiah, Juni 2025 Shara Liviany Mustika Hipertensi merupakan komplikasi yang sering terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis. Pemilihan terapi antihipertensi yang tepat sangat penting untuk mengendalikan tekanan darah dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola pengobatan antihipertensi dan efektivitasnya pada pasien hemodialisis. Penelitian observasional dengan rancangan cross-sectional retrospektif ini dilakukan di RSUD Dr. Soekardjo Tasikmalaya. Data rekam medis pasien hemodialisis periode Januari– Desember 2024 dianalisis menggunakan MedCalc untuk membandingkan efektivitas terapi tunggal dan kombinasi. Terapi tunggal furosemide menunjukkan efektivitas yang lebih baik daripada amlodipine (risiko relatif [RR]: 4,0238; p=0,0385). Kombinasi amlodipine dan kandesartan merupakan yang paling efektif (RR: 0,1364; p=0,0066), sedangkan terapi kombinasi tiga atau empat golongan obat tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kombinasi amlodipine dan candesartan merupakan pilihan terapi yang optimal bagi pasien hemodialisis dengan hipertensi. Diuretik seperti furosemide tetap penting dalam mengendalikan volume cairan. Kata kunci: Hipertensi, Penyakit Ginjal Kronis, Hemodialisis, Terapi Antihipertensi, Efektivitas Obat

Actions (login required)

View Item