RACHMATILLAH, PAZRY (2018) KAJIAN FARMAKOEKONOMI PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PENYAKIT DEMAM TIFOID DI RSUD SMC KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.
Text (SKRIPSI)
31114094-Pazry Rachmatillah.pdf - Published Version Restricted to Repository staff only Download (2MB) |
Abstract
Demam tifoid merupakan penyakit endemik yang termasuk kedalam 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit pada tahun 2010 menurut Data Tabulasi Dasar. Tingginya prevalensi demam tifoid di daerah Kabupaten dan lamanya pengobatan dibutuhkan pengkajian dalam biaya pengobatan yang menjadi isu ekonomi dalam kesehatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas dari penggunaan antibiotik dan gambaran biaya medik langsung pada penyakit demam tifoid di instalasi rawat inap RSUD SMC Kabupaten Tasikmalaya periode Maret-Mei 2018. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang diambil dari hasil kajian farmakoekonomi dengan metode cost-effectiveness analisys berdasarkan perhitungan ACER dan ICER dari biaya pengobatan pasien dan efektivitas terapi antibiotik untuk penyakit demam tifoid. Analisis data dilakukan untuk mengetahui penggunaan obat paling baik yang ditinjau baik dari segi biaya ataupun efektivitas terapi obat. Hasil penelitian ini terdapat 23 pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Antibiotik yang digunakan adalah ceftriaxone, cefixime, ceftizoxime, azitromisin, levofloksasin, dan moksifloksasin yang terbagi kedalam tiga kelas perawatan. Biaya medik terbesar pada kelas 2 dengan rata-rata biaya sebesar Rp.4.949.979,50 dan biaya medik terendah pada kelas 3 dengan rata-rata biaya sebesar Rp.3.695.419,20. Kelas rawat dengan nilai efektivitas tinggi dan biaya lebih rendah adalah pada kelas 3 dengan persen efektivitas sebesar 75% dan nilai ACER sebesar Rp.5.049.858,33 per efektivitas. Penggunaan antibiotik dengan nilai ACER terendah pada kelas 1 adalah antibiotik cefixime dengan nilai sebesar Rp. 1.239.012,95 per efektivitas, pada kelas 2 nilai ACER terendah pada penggunaan antibiotik ceftriaxone dengan nilai sebesar Rp.3.165.951,00 per efektivitas, pada kelas 3 penggunaan antibiotik dengan nilai terendah adalah ceftriaxone dengan nilai sebesar Rp.3.169.784,00 per efektivitas. Nilai ICER terendah pada kelas 1 yaitu ceftriaxone sebesar Rp.3.575.448,00 per efektivitas, pada kelas 2 nilai ICER terendah pada penggunaan moksifloksasin dengan nilai –Rp.8.703.074,00 per efektivitas dan untuk kelas 3 nilai ICER terendah pada penggunaan antibiotik ceftriaxone dengan nilai sebesar Rp. Rp.3.169.784,00 per efektivitas. Kata kunci: antibiotik, demam tifoid, cost-effectiveness analisys,farmakoekonomi.
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi Farmasi |
Divisions: | Prodi Farmasi |
Depositing User: | Sherin Theresina Zaitun |
Date Deposited: | 29 Apr 2020 04:24 |
Last Modified: | 29 Apr 2020 04:24 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/465 |
Actions (login required)
View Item |