UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETIL ASETAT MISELIUM JAMUR PAHA AYAM (COPRINUS COMATUS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS YANG BERASAL DARI LUKA DIABETES

Rahayu, Restu (2025) UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETIL ASETAT MISELIUM JAMUR PAHA AYAM (COPRINUS COMATUS) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS YANG BERASAL DARI LUKA DIABETES. Diploma thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER + ABSRAK (1).pdf Download (231kB)
	Text (BAB 1-5) bab 1-5.pdf Restricted to Repository staff only Download (725kB) | Request a copy
	Text (DAFTAR PUSTAKA) daftar pustaka.pdf Download (199kB)

Abstract

Abstrak Luka diabetes merupakan komplikasi kronis yang rentan terinfeksi Staphylococcus aureus, yang dapat memperlambat penyembuhan dan menyebabkan komplikasi lanjutan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aktivitas antibakteri ekstrak etil asetat miselium Coprinus comatus terhadap Staphylococcus aureus dari luka diabetes. Uji dilakukan dengan metode difusi cakram pada media Mueller Hinton Agar menggunakan ekstrak pada konsentrasi 5%, 10%, 15%, dan 20%, serta kontrol positif (kloramfenikol) dan negatif (DMSO). Hasil menunjukkan bahwa semua konsentrasi ekstrak mampu menghambat pertumbuhan Staphylococcus aureus. Aktivitas sedang ditemukan pada konsentrasi 5% (zona hambat 9,97 mm), sementara konsentrasi 10%, 15%, dan 20% menunjukkan aktivitas kuat. Kontrol positif menghasilkan zona hambat 37,25 mm, sedangkan kontrol negatif tidak menunjukkan efek. Hasil ini mengindikasikan bahwa miselium Coprinus comatus memiliki potensi sebagai agen antibakteri alami, namun diperlukan studi lanjutan untuk identifikasi senyawa aktif dan uji in vivo. Kata kunci: Coprinus comatus, Luka diabetes, Staphylococcus aureus, antibakteri. Abstract Diabetic wounds are prone to Staphylococcus aureus infection, which can delay healing and cause further complications. This study aimed to evaluate the antibacterial activity of ethyl acetate extract from Coprinus comatus mycelium against S. aureus isolated from diabetic wounds. The disk diffusion method was used on Mueller Hinton Agar with extract concentrations of 5%, 10%, 15%, and 20%, along with chloramphenicol (positive control) and DMSO (negative control). All extract concentrations inhibited S. aureus growth. Moderate activity was observed at 5%, while 10%, 15%, and 20% showed strong inhibition. The positive control showed a 37.25 mm inhibition zone; the negative showed none. These results suggest C. comatus mycelium has antibacterial potential, warranting further study. Keywords: Coprinus comatus, diabetic wounds, Staphylococcus aureus, antibacterial

Actions (login required)

View Item