SHALEHAH, LIVIA RAISSA (2025) PEMANTAUAN TANDA SINDROM KOMPARTEMEN PADA PASIEN FRAKTUR EKSTREMITAS DENGAN MASALAH RISIKO DISFUNGSI NEUROVASKULER PERIFER DI RSUD DR. SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Diploma thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.
![]() |
Text (Cover dan Abstrak)
Cover, Abstrak Indonesia, Abstrak Inggris.pdf Download (280kB) |
![]() |
Text (BAB I - BAB V)
Bab I-V.pdf Restricted to Repository staff only Download (542kB) | Request a copy |
![]() |
Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf Download (183kB) |
Abstract
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA Karya Tulis Ilmiah, Juni 2025 Livia Raissa Shalehah Pemantauan Tanda Sindrom Kompartemen Pada Pasien Fraktur Ekstremitas Dengan Masalah Risiko Disfungsi Neurovaskuler Perifer Di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya xvi + 68 halaman + 12 tabel + 12 gambar + 1 bagan + 13 lampiran ABSTRAK Fraktur merupakan terputusnya kontinuitas tulang yang menjadi salah satu kondisi medis yang rentan menimbulkan komplikasi, salah satunya sindrom kompartemen yang dapat mengganggu fungsi saraf dan pembuluh darah ditandai dengan nyeri, warna kulit pucat, hilangnya sensasi, tidak terabanya nadi, dan kelumpuhan. Penelitian ini bertujuan menggambarkan respon pasien fraktur ekstermitas terhadap pemantauan tanda sindrom kompartemen. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan desain studi kasus pada dua pasien fraktur di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Data dikumpulkan selama tiga hari melalui pemantauan terhadap lima indikator yaitu: skala nyeri, pergerakan sendi ekstermitas, hilangnya sensasi, warna kulit serta frekuensi dan kualitas nadi. Hasil menunjukan bahwa kedua responden mengalami penurunan skala nyeri dari skala 6 menjadi skala 4, responden 1 mengalami keterbatasan pada sendi bahu (fleksi 80⸰, ekstensi 15⸰, abduksi 80⸰, rotasi 40⸰) dan siku (105⸰) sedangkan responden 2 memiliki keterbatasan pergerakan pada sendi lengan bawah (supinasi 15⸰) dan pergelangan tangan (fleksi 15⸰, ekstensi 15⸰), kedua responden tidak ditemukan tanda hilangnya sensasi atau gangguan denyut nadi. Namun, responden 2 menunjukan warna kulit pucat. Studi ini menegaskan pentingnya pemantauan secara berlanjut untuk mendeteksi lebih dini tanda gejala sindrom kompartemen demi mencegah kerusakan neurovaskuler. Kata Kunci: Fraktur, Pemantauan, Sindrom Kompartemen
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | KTI DIII-Keperawatan |
Divisions: | Prodi Keperawatan |
Depositing User: | A.Md.Kep. Livia Raissa Shalehah |
Date Deposited: | 16 Sep 2025 01:12 |
Last Modified: | 16 Sep 2025 01:12 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/4890 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |