PENGARUH EKSTRAK PANGKAL BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L) TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIK LAMBUNG TIKUS PUTIH JANTAN YANG MENGALAMI ULKUS PEPTIKUM AKIBAT INDUKSI OBAT ASPIRIN

TAUFIQ, DEDE (2020) PENGARUH EKSTRAK PANGKAL BUAH MENTIMUN (Cucumis sativus L) TERHADAP GAMBARAN MAKROSKOPIK LAMBUNG TIKUS PUTIH JANTAN YANG MENGALAMI ULKUS PEPTIKUM AKIBAT INDUKSI OBAT ASPIRIN. Sarjana thesis, STIKes BTH TASIKMALAYA.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
Cover dan Abstrak.pdf

Download (30kB)
[img] Text (BAB I - BAB V)
BAB I - BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text (Daftar Pustaka)
Daftar Pustaka.pdf

Download (137kB)

Abstract

Ulkus peptikum atau tukak lambung merupakan kerusakan mukosa lambung yang menembus muskularis lapisan mukosa dan terbentuk luka. Mentimun (Cucumis sativus L) merupakan salah satu jenis tumbuhan dari suku labu-labuan (Cucurbitaceae) yang mengandung flavonoid, tanin, polifenol, saponin dan cucurbitacin, pada bagian pangkal buah mentimun terdapat kandungan flavonoid dan cucurbitasin yang lebih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak bagian pangkal buah mentimun dan mengetahui dosis efektif ekstrak bagian pangkal buah mentimun (Cucumis sativus L) dalam membantu penyembuhan penyakit ulkus peptikum. Sebanyak 30 ekor tikus dibagi menjadi 6 kelompok yang terdiri dari kontrol normal yang tidak diberi perlakuan, kontrol negatif hanya diberi induksi aspirin 14,4 mg/200 g BB tikus, kontrol positif diberi omeprazol 0,36 mg/200 g BB tikus, 3 kelompok dosis diberikan ekstrak bagian pangkal buah mentium pada dosis I diberi 1,5 mg/200 g BB tikus, dosis II diberi 3 mg/200 g BB tikus dan dosis III diberi 6 mg/200 g BB tikus, semua kelompok dosis diberikan 3 kali sehari. Hasil pengamatan kelompok dosis jika dibandingkan dengan kelompok negatif menunjukan penurunan jumlah dan diameter ulkus, selain itu dapat meningkatkan pH lambung. Hasil uji analisis LSD pada indeks ulkus (pengobatan) dan pemeriksaan pH lambung menunjukan adanya perbedaan yang bermakna (p<0,05) antara kelompok negatif dengan kelompok dosis I, II dan III, dengan persentase pengobatan 30%, 38%, 52%. Dosis I (1,5 mg/200 g BB tikus) dipilih sebagai dosis efektif karena merupakan dosis terkecil namun sudah dapat memberikan efek yang signifikan dibanding kontrol negatif.

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: Dede Dede Taufiq
Date Deposited: 25 Aug 2020 02:46
Last Modified: 25 Aug 2020 02:46
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/945

Actions (login required)

View Item View Item