STUDI LITERATUR GAMBARAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS PADA ALAT ELEKTRONIK

Zulyanti, Nisa (2020) STUDI LITERATUR GAMBARAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS PADA ALAT ELEKTRONIK. Diploma thesis, Stikes Bth tasikmalaya.

[img] Text (COVER DAN ABSTRAK)
Cover dan abstrak .docx

Download (56kB)
[img] Text (BAB 1 DAN BAB 5)
BAB 1 BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (457kB)
[img] Text (DAFTAR PUSTAKA)
DAFTAR PUSTAKA.doc

Download (69kB)

Abstract

ABSTRAK GAMBARAN BAKTERI STAPHYLOCOCCUS PADA ALAT ELEKTRONIK Abstrak Salah satu penyebab infeksi bakteri yang bersifat pathogen yaitu bakteri Staphylococcus yang mempunyai kemampuan menularkan, melekat pada sel hospes, menginvasi sel hospes dan jaringan, toksigenitas, dan mampu menghindari system imun hospes. Bakteri ini banyak terdapat pada permukaan kuli tsebagai flora normal kulit yang tergolong bakteri gram positif, bentuk bulat, hidup berkoloni menyerupai buah anggur, mampu menghasilkan pigmen, bersifat nonmotil, tidak membentuk spora, dan terdapat 30 spesies Staphylococcus yang terdapat di kulit dan membranmukosa.. Studi Literatur ini bertujuan untuk mengetahui Mengetahui keberadaan kontaminasi bakteri Staphylococcus pada alat elektronik. Berdasarkan hasil penelitian Kejadian penyakit yang berbasis lingkungan, sangat erat kaitannya antara sumber penyakit, media transmisi, serta proses interaksi antara lingkungan dan individu. Secara umum faktor-faktor yang dapat menyebabkan penularan infeksi nosokomial terdiri dari dua bagian yaitu faktor endogen dan faktor eksogen. Faktor endogen meliputi umur, jenis kelamin, riwayat penyakit, 24 daya tahan tubuh dan kondisi-kondisi tertentu. hasil review artikel dapat disimpulkan bahwa bakteri Staphylococcus dapat mengkontaminasi peralatan elektronik yaitu pada Handphone, Stetoskop, FinggerPrint dan keyboard maka terdapat adanya bakteri Staphylococcus. Kata Kunci : Infeksi Kulit, Staphylococcus, Antibiotik Abstract One of the causes of bacterial infection that is pathogenic is the Staphylococcus bacteria which has the ability to infect, adhere to host cells, invade host cells and tissues, toxicity, and be able to avoid the host immune system. These bacteria are found on the surface of the coolie as normal flora of the skin which are classified as gram-positive bacteria, are round in shape, live in colonies resembling grapes, are able to produce pigments, are nonmotile, do not form spores, and there are 30 species of Staphylococcus found in the skin and mucous membranes. This literature study aims to determine the presence of Staphylococcus bacterial contamination on electronic devices. Based on the research results, disease incidence based on environment is very closely related between the source of the disease, the transmission medium, and the interaction process between the environment and the individual. In general, the factors that can cause transmission of nosocomial infections consist of two parts, namely endogenous factors and exogenous factors. Endogenous factors include age, sex, history of disease, immune system and certain conditions. The results of the review article can be concluded that the Staphylococcus bacteria can contaminate electronic equipment, namely on cellphones, stethoscopes, finger prints and keyboards, so there is Staphylococcus bacteria. Keywords: Skin Infections, Staphylococcus, Antibiotics PENDAHULUAN Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 pasal 1 ayat1 menyatakan bahwakesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental,spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomis(Hendrastomo, 2016) Beberapacaradalamupayapencegahanpenyakityaitudenganmencuci.tangandenganteratur, membersihkanbenda-benda yang bersinggungandenganmakanandanbendaumumlainnyasepertikran air, gagangpintu, tomboltelepon, danpadamesin fingerprint di kantor agar bakteritidakberkembang-biak(Lutpiatina, 2017) Bakteriinibanyakterdapatpadapermukaankulitsebagai flora normal kulit yang tergolongbakteri gram positif, bentukbulat, hidupberkolonimenyerupaibuahanggur, mampumenghasilkanpigmen, bersifatnonmotil, tidakmembentukspora, danterdapat 30 spesies Staphylococcus yang terdapat di kulitdanmembranmukosa (Lutpiatina, 2017). Bakteridapatditemukan di hampirsemuatempat di tanah, air, udara, dalamsimbiosisdenganorganisme lain maupunsebagaiagenparasit (patogen), bahkandalamtubuhmanusia. Padaumumnya, bakteriberukuran 0,5-5 μm, tetapiadabakteritertentu yang dapatberdiameterhingga 700 μm, yaituThiomargarita. Merekaumumnyamemilikidindingsel, sepertiseltumbuhandanjamur, tetapidenganbahanpembentuksangatberbeda (peptidoglikan) (Lutpiatina, 2017). Penelitian yang dilakukan di RSUD dr. ZainoelAbidin Banda Aceh menunjukkanhasil yang bervariasi. Di ruangrawatbedah, Staphylococcus spditemukanpadaalatalatlaboratoriumatauperalatankesehatan. 13 Di ruangoperasi, ditemukanpadatelapaktanganataumukosahidungpetugaskesehatan.Faktor-faktor yang dapatmenyebabkanpenularaninfeksinosokomialterdiridariduabagianyaitufaktor endogen danfaktoreksogen. METODE Penelitian yang dilakukan kali ini yaitu studi literatur (literature review). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari buku, artikel danjurnal dari laporan hasil penelitian terdahulu. Pencarian data yang diambil dari google scholar, maupun google book dengan kata kunci yang terkait dengan “Gambaran Bakteri Staphylococcus Pada Alat Elektronik”. Dengan menggumpulkan beberapa artikel yang digunakan sebagai referensi tetapi artikel yang diambil 4 sesuai dengan topik. PEMBAHASAN Staphylocccus aureus merupakan bakteri pathogen bagi manusia. Hampir semua orang pernah mengalami infeksi Staphylocccus aureus dengan derajat keparahan yang beragam, dari keracunan makanan atau infeksi kulit ringan hingga infeksi berat yang mengancam jiwa. Keracunan makanan dapat terjadi karena mengkonsumsi pangan yang terkontaminasi, sepertihalnya pada saos yang tercemar Staphylococcus aureus. Hasil hasil penelitian menunjukkan adanya Staphylococcus aureus sebanyak 14 (52%) sampel dari 27 sampel swab hidung perawat di rumah sakit. Ditemukan juga Staphylococcus aureus yang kebal terhadap beberapa jenis antibiotik. Staphylococcus aureus dari hasil isolasi ini ternyata dapat dihambat dengan ekstrak propolis. Pada Systematic literature review yang dilakukan terhadap 6 sumber penelitian yang sesuai dengan tema penelitian yaitu 4 sumber mengenai Identifikasi bakteri Staphylococcus aureus alat elektronik. Berikut adalah penjelasan mengenai hasil review penelitian yang tercantum pada tabel 4.1. Tabel 4.1Hasil Analisa Data Systematic Literatur Review No. Penulis/penelitidanJudul MetodePenelitian Sampel pupossive sampling HasilPenelitian Konsentrasi 1. 2. 3. 4. Rahman, IkhramHardi, AlfinaBaharuddin LekaLutpiatina ArnisyaPutri, ErfanRoebiakto, RatihDewi Triyanto B, Suparmin&utami Eksperimental observasionaldeskriptif. Survey Dekriptif DeskriptifObservasional Staphylococcus sp Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus Staphylococcus aureus 6,5 x 104 70% 68,75% positif Hasil penelitian pada alat elektronik dapat diketahui bahwa dari 6 jurnal yang ada di artikel goggle scollar, yang tidak terkontaminasi bakteri Staphylococcus sp sebanyak 15 sempel yang salah satunya faktor dari sampel tersebut terlebih dahulu dibersihkan setelah pengunjung datang. Dan ada 4 sampel yang terkontaminasi oleh bakteri Staphylococcus sp disebabkan beberapa faktor yaitu penyebaran melalui udara (saluran pernapasan manusia yang dikeluarkan melalui batuk dan bersin) serta jejak sidik jari tertinggal di permukaan oleh sekresi alami keringat yang hadir dalam permukaan kulit yang tergesek pada permukaan alat elektronik dimungkinkan akan meningkatkan akumulasi mikroba, dan partikel-partikel debu dari tempat elektronik, maka dari 4 jurnal tersebut yang tidak memungkinkan untuk digunakan karena bisa menyebabkan infeksi pada kulit, dan infeksi mata.hasil penelitian oleh Lestari, 2018 dan Dewi, 2016 menunjukkan bahwa Escherichia coli sensitif terhadap imipenem sebesar 100%. Tingginya angka sensitivitas antibiotik imipenem karena antibiotik Penelitian ini juga serupa dengan yang dilakukan oleh (Suparmin et al.,2015) dengan judul Studi Angka Lempeng Total ( ALT ) Mikroba dan Staphylococcus pada mesin fingerprint perkantoran, yang menunjukkan hasil jumlah (ALT) mikroba dan Staphylococcus sebelum dan setelah mesin fingerprint digunakan menunjukkan adanya peningkatan pada seluruh mesin fingerprint yang diteliti (100%). Jumlah dan tipe mikroba yang mencemari udara ditentukan oleh sumber pencemaran di dalam lingkungan, seperti saluran pernapasan manusia 44 dikeluarkan melalui batuk dan bersin serta partikel-partikel debu dari permukaan bumi yang selanjutnya diedarkan oleh aliran udara (Waluyo,2007). Banyaknya orang yang melakukan aktifitas absensi juga akan menyebabkan konsentrasi mikroba di udara meningkat. Demikian pula Staphylococcus merupakan mikroflora normal manusia, sehingga bakteri ini biasanya terdapat pada saluran pernapasan atas dan kulit pada individu. Tayangan sidik jari yang tertinggal di permukaan oleh sekresi alami keringatyang hadir dalam permukaan kulit yang tergesek pada permukaan mesin dimungkinkan akan meningkatkan akumulasi mikroba dan Staphylococcus dalam scanner fingerprint. Pengguna mesin fingerprint harus senantiasa mencuci tangan jika akan makan/minum. Perlu desinfeksi scanner mesinfingerprint dengan alkohol 70% sebelum dan setelah layanan absensi dilakukan. Untuk menghindari terinfeksi bakteri Staphylococcus ada beberapatindakan pencegahan yang dapat dilakukan berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 942/Menkes/SK/VII/2000 dengan menggunakan air yang bersih dan mengalir, seperti mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang alat elektronik. SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Dari hasil review artikel dapat disimpulkan bahwa bakteri Staphylococcus dapat mengkontaminasi peralatan elektronik yaitu pada Handphone, Stetoskop, FinggerPrint dan keyboard maka terdapat adanya bakteri Staphylococcus. Saran Dari penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa saran penulis diantaranya: 1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai bakteri Staphylococcus terhadap antibiotik pada pasien infeksi kulit dengan menggunakan antibiotik yang lainnya. 2. Harus memperhatikan sampel dengan benar agar tidak terjadi kesalahan pada hasil pemeriksaan. DAFTAR PUSTAKA Amiril Arifin, Zinatul Hayati, K. F. J. (2016). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri di Lingkungan Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUDZA Banda Aceh. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kedokteran Komunitas, 1(4), 1–8. ANRI, Y. D. S. dan A. (2009). Prevalensi Patogen Penyebab Mastitis Subklinis ( Staphylococcus aureus dan Streptococcus agalactiae ) dan Patogen Penyebab Mastitis Subklinis lainnya pada Peternak Skala Kecil dan Menengah di Beberapa Sentra Peternakan Sapi Perah di Pulau Jawa. Jurnal Kesehatan, 1(2), 144–151. Darmawan, A. (2016). Teknik Miking Dalam Proses Rekaman Gitar Akustik Taylor Ekplorasi Penggunaan Microphone Dynamic Dan Condenser. Jurnal UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta, 1(10), 1–13. Deby Arnisya Putri, Erfan Roebiakto, R. D. D., & Jurusan. (2018). Staphylococcus aureus pada Keyboard di Unit Pelayanan Penunjang Rumah Sakit. Jurnal Skala Kesehatan Politeknik Kesehatan Banjarmasin, 9(1), 1–7. Hendrastomo, F. E. K. and G. (2016). Karaoke sebagai Budaya Populer di Kalangan Mahasiswa Yogyakarta Oleh: Jurnal Pendidikan Sosiologi, 1(3), 1–12. Indah Rakhmi Prafitri, B. U. (2016). Studi Angka Kuman Handle Pintu di Bagian Ruang Perawatan Mawar Kelas III RSUD PROF . Dr . MARGONO. Jurnal Kesehatan Lingkungan Masyarakat, 35(12), 278–396. Jawetz, E., Me lnick, J. L., Adelberg, E. A., Brooks, G. F., Carroll, K. C., Butel, J., … Mietzner, T. (2013). Medical Microbiology. In Jawetz, Melnick, Adelberg’s (26 interna). https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004 Luh Putu Dea Sasmita Pralambari, K. J. P. P. (2018). Pola Bakteri dan Kepekaannya terhadap Antibiotik yang ditemukan pada Ruang Kelas dan Ruang Small group discussion ( sgd ). E-Jurnal Medika, 7(1), 28–32. Ridwan, 2005:65. Rumus Slovin. Lutpiatina, L. (2017). Cemaran Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aerogenosa pada Steteskop di Rumah Sakit. JURNAL TEKNOLOGI LABORATORIUM, 6(9), 61–66. Michelle V. Holderman, Edwin de Queljoe, S. B. R. (2017). Identifikasi Bakteri pada Pegangan Eskalator di Salah Satu Pusat Perbelanjaan di Kota Manado. Jurnal Ilmiah Sains, 17(1), 13–18. Muhammad Aroza, Erina, D. (2017). Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Gram Positif Kokus Pada Kasus Ear Mites Kucing Domestik (Felis Domesticus) Di Kecamatan Syiah Kuala Kota Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Dokter, 1(2), 117–124. Rizki Amelia, N. B. (2018). Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus dengan Infeksi Nosokmial pada Sprei di Ruang Perawatan Pasca Bedah RSUD Labuang Baji Kota Makassar. Jurnal Public Health, 1(April), 9–10. Rahman, Ikhram Hardi, Alfina Baharuddin “Identifikasi Bakteri Staphylococcus Sp Pada Handphone Dan Analisis Praktik Personal Hygiene” Window of Health,Vol.1No.1(Januari2018) E-ISSN 2614-5375 Shofri Yanti Oktaviani, N. M. (2017). Identifikasi Staphylococcus Aureus Sebelum Dan Sesudah Mencuci Tangan Dengan Sabun Antiseptik Pada Swab Tangan Perawat Di Ruang Ok Rsud Petala Bumi Pekanbaru. Jurnal Analis Kesehatan Klinikal Sains, 5(2), 46–49. Suparmin, B. T., Utami, D. B. K., & Jurusan. (2015). Studi Angka Lempeng Total ( ALT ) Mikroba dan Staphylococcus pada Mesin Fingerprint Perkantoran. Jurnal Keperawatan, 4(1), 677–680. Suwarman, Ike Sri Redjeki “Gambaran Pola Kuman pada Bilah Laringoskop di Ruang Operasi Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung”Jurnal Anestesi Perioperatifp-ISSN 2337-7909; e-ISSN 2338-8463; http:// dx.doi.org/10.15851/jap.v4n3.8997. Teuku Ahmad Arbi, Putri Rahmi Noviyandri, Novita Vindy Valentina “Gambaran Perlekatan Bakteri Staphylococcus Aureus PADA Berbagai Benang Bedah (Studi Kasus Pada Tikus Wistar)Cakradonya Dental Journal p-ISSN: 2085-546X; e-ISSN: 2622-4720. (2019) Yulina Rahmi, Darmawi, Mahdi Abrar, Faisal Jamin, Fakhrurrazi, dan Y. F. (2015). Identifikasi Bakteri Staphylococcus aureus pada Preputium dan Vagina Kuda ( Equus caballus ). Jurnal Medika Veterinaria, 9(2), 154–158. Yunan Jiwintarum, Lalu Srigede, A. R. (2015). Perbedaan Hasil Uji Koagulase Menggunakan Plasma Sitrat Manusia 3,8%, Plasma Sitrat Domba 3,8%, Dan Plasma Sitrat Kelinci 3,8% Pada Bakteri Staphylococcus aureus. Jurnal Kesehatan Prima, I(2), 1559–1569. Zulfian Azmi, H. T. S. (2018). Teknik Transmisi Synchronous Untuk Sistem Kendali Ruang Karaoke. Jurnal Sistem Informasi, 2(3), 53–56.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: KTI DIII-Analis Kesehatan/TLM
Divisions: Prodi Analis Kesehatan
Depositing User: A.Md.Ak. Nisa Zulyanti
Date Deposited: 28 Aug 2020 02:51
Last Modified: 28 Aug 2020 02:51
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/984

Actions (login required)

View Item View Item