GAMBARAN INTERKASI OBAT POTENSIAL PADA PASIEN SKA (Sindrom Koroner Akut) DI RSUD KOTA BANJAR

PERMANA, MOCHAMAD DONI (2022) GAMBARAN INTERKASI OBAT POTENSIAL PADA PASIEN SKA (Sindrom Koroner Akut) DI RSUD KOTA BANJAR. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BTH TASIKMALAYA.

	Text (COVER DAN ABSTRAK) COVER DAN ABSTRAK.pdf Download (54kB)
	Text (BAB 1-5) BAB 1-5.pdf Restricted to Repository staff only Download (495kB)
	Text (DAFTAR PUSTAKA) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (765kB)

Abstract

Prevalensi penyakit sindrom koroner akut di Indonesia pada tahun 2016 mencapai 36,3% dari total kematian di indonesia. Dalam beberapa kasus sindrom koroner akut yang disertai penyakit penyerta, dalam satu resep terdapat beberapa obat yang digunakan untuk mendapatkan hasil terapi yang diharapkan. Namun, penggunaan obat secara bersamaan tersebut dapat mengakibatkan drug related problem yang dapat mempengaruhi hasil terapi pasien. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat sindrom koroner akut dan untuk mengetahui potensi interaksi obat pada pasien sindrom koroner akut di instalasi rawat inap RSUD Kota Banjar. Metode penelitian yang dilakukan adalah jenis penelitian observasional dengan pendekatan deskriptif dan pengumpulan data dilakukan secara retrospektif. Sampel yang digunakan adalah rekam medis pasien sindrom koroner akut rawat inap RSUD Kota Banjar pada bulan Januari-Desember 2021 sebanyak 50 pasien. Metode pengambilan sampel dengan menggunakan teknik purposive sampling dan diklasifikasikan berdasarkan tingkat keparahan interaksi yang terjadi. Hasil yang didapatkan adalah obat sindrom koroner akut yang paling banyak digunakan yaitu golongan antiplatelet sebanyak 43%, setelah itu golongan nitrat sebanyak 19%, statin sebanyak 16%, antikoagulan sebanyak 8%, ACE inhibitor sebanyak 6%, beta bloker sebanyak 5%, CCB sebanyak 2%, dan anti angina sebanyak 1%. Jumlah pasien yang berpotensi mengalami interaksi obat sebanyak 50 pasien atau 100%. Dari keseluruhan obat terdapat 321 kejadian potensi interaksi obat, dimana 22% merupakan tingkat keparahan minor, 67% merupakan tingkat keparahan moderate, dan 11% merupakan tingkat keparahan major

Actions (login required)

View Item