Dewi, Rika Zahara (2021) STANDARISASI SIMPLISIA DAN PERBANDINGAN METODE EKSTRAKSI MASERASI DAN REFLUKS TERHADAP UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DARI DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.). Sarjana thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.
Text (Cover dan Abstrak)
cover dan abstrak.pdf Download (120kB) |
|
Text (Cover, Abstrak indonesia dan inggris, dan Lembar Pengesahan)
cover, abstrak indonesia inggris, dan lembar pengesahan.pdf Download (264kB) |
|
Text (BAB I - BAB V)
bab 1-5.pdf Restricted to Repository staff only Download (864kB) |
|
Text (Daftar Pustaka)
daftar pustaka.pdf Download (236kB) |
|
Text (Lampiran)
lampiran.pdf Download (1MB) |
Abstract
Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) memiliki potensi sebagai sumber antioksidan alami yang mampu melindungi tubuh terhadap kerusakan yang disebabkan spesies oksigen reaktif dan mampu menghambat terjadinya penyakit degeneratif. Penelitian ini bertujuan mengetahui standar simplisia yang baik bagi bahan obat serta membandingkan metode ekstraksi terhadap aktivitas antioksidan. Metode ekstraksi yang digunakan pada simplisia daun menggukudu yaitu maserasi dan refluks dengan pelarut etanol 96%. Pengujian meliputi uji identifikasi kandungan fitokimia dan uji aktivitas antioksidan meliputi uji kualitatif dengan kromatografi lapis tipis (KLT) dan penentuan IC50 menggunakan metode DPPH (1,1-Diphenyl-2-picrylhydrazyl) dengan pembanding vitamin C. Hasil dari nilai kadar yang diperoleh dari standar mutu simplisia daun mengkudu telah sesuai dengan standar mutu simplisia yang tertera pada Materia Medika Indonesia, dan nilai IC50 dari pengujian aktivitas antioksidan yang diperoleh dari perbandingan standar vitamin C, ekstrak maserasi dan ekstrak refluks yaitu sebesar 2,4485 ppm; 143,5723 ppm; dan 241,7595 ppm. Setelah dilakukan analisis data menggunakan SPSS metode Independent Sampel T-Test diperoleh nilai taraf IC50 yang signifikan p 0,05 yaitu 0,000 0,05. Dapat disimpulkan bahwa daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antioksidan yang dipengaruhi oleh proses pembuatan ekstraksi baik secara dingin maupun secara panas, dimana hasil tersebut menyatakan bahwa ekstraksi maserasi lebih baik dalam memberikan aktivitas antioksidan dibandingkan dengan ekstraksi secara refluks. Oleh : Rika Zahara Dewi 31117084
Item Type: | Thesis (Sarjana) |
---|---|
Subjects: | S1-Skripsi Farmasi |
Divisions: | Prodi Farmasi |
Depositing User: | S.Farm. Rika Zahara Dewi |
Date Deposited: | 10 Sep 2021 01:14 |
Last Modified: | 10 Sep 2021 01:14 |
URI: | https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/1718 |
Actions (login required)
View Item |