PENERAPAN PELAKSANAAN TERAPI INHALASI : NEBULIZER PADA ANAK BALITA (0-5 TAHUN) DENGAN BRONKOPNEUMONIA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI LANTAI 5 RSUD DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA

Pratiwi, Rina (2023) PENERAPAN PELAKSANAAN TERAPI INHALASI : NEBULIZER PADA ANAK BALITA (0-5 TAHUN) DENGAN BRONKOPNEUMONIA TERHADAP BERSIHAN JALAN NAFAS DI RUANG MELATI LANTAI 5 RSUD DR SOEKARDJO KOTA TASIKMALAYA. Diploma thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf Download (53kB)
	Text (BAB I - BAB V) BAB I - BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (568kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (92kB)

Abstract

PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2023 Rina Pratiwi Penerapan Pelaksanaan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Balita (0-5 tahun) Dengan Bronkopneumonia Terhadap Bersihan Jalan Napas Di Ruang Melati Lantai 5 RSUD Dr.Soekardjo Kota Tasikmalaya xi + 66 halaman + 15 tabel + 0 gambar + 0 grafik + 13 lampiran ABSTRAK Terapi inhalasi merupakan pemberian obat secara inhalasi atau dihirup kedalam saluran pernapasan.Bronkopneumonia merupakan suatu bentuk peradangan yang terjadi pada area bronkus yang memicu produksi secret yang dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan di pernapasan. Salah satu cara terapi pada bronkopneumonia adalah dengan terapi inhalasi nebulizer. Tujuan studi kasus ini adalah untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dengan bronkopneumonia.Metode studi kasus ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Subyek studi kasus sebanyak 2 orang dengan masalah keperawatan bersihan jalan nafas tidak efektif. Lama pengambilan data selama 3 hari, dengan instrument yaitu Standar Operasional Prosedur (SOP) terapi inhalasi nebulizer, lembar observasi dan format asuhan keperawatan. Hasil studi kasus menunjukkan bahwa pada subyek 1, pada hari pertama sesak nafas tidak ada, ronkhi tidak ada, pola pernafasan cepat dan dangkal, pernafasan 45x/menit, terdapat batuk dan sputum. Pada hari kedua, sesak nafas tidak ada, ronkhi tidak ada, pola pernafasan cepat dan dangkal, pernafasan 42x/menit, batuk dan produksi sputum berkurang. Pada hari ketiga sesak nafas tidak ada, ronkhi tidak ada, pola pernafasan membaik, pernafasan 40 x/menit, batuk dan sputum tidak ada. Pada subyek 2, hari pertama terdapat sesak nafas, ronkhi, pola pernafasan cepat dan dangkal, pernafasan 65x/menit, terdapat batuk dan sputum. Pada hari kedua, sesak berkurang, ronkhi berkurang, pernafasan 55x/menit ,batuk dan sputum berkurang. Pada hari ketiga, sesak nafas tidak ada, ronkhi tidak ada, pernafasan 45x/menit, , batuk dan sputum tidak ada. Kesimpulannya adalah setelah dilakukan penerapan terapi inhalasi nebulizer terdapat perubahan yaitu batuk efektif meningkat, suara nafas menurun, frekuensi nafas membaik, pola nafas membaik dan produksi sputum menurun. Disarankan hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai masukan untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi bersihan jalan nafas. Kata Kunci: Anak, Bronkopneumonia, Terapi Inhalasi,Nebulizer. Daftar Pustaka: 19 buah (2014-2022) STUDY PROGRAM D III NURSING FACULTY OF HEALTH SCIENCES BAKTI TUNAS HUSADA UNIVERSITY Scientific Writing, August 2023 Rina Pratiwi Application of Nebulizer Inhalation Therapy in Children (0-5 years) with Bronchopneumonia Against Airway Clearance in the Melati Ward, 5th Floor Dr.Soekardjo Hospital, Tasikmalaya City xi + 66 pages + 15 tables +0 pictures + 0 graphs + 13 attachments ABSTRACT Inhalation therapy is the administration of drugs by inhalation into the respiratory tract. Bronchopneumonia is a form of inflammation that occurs in the bronchial area which triggers the production of secretions which can cause obstruction in breathing. One way of therapy for bronchopneumonia is nebulizer inhalation therapy. The purpose of this case study was to identify the application of nebulizer inhalation therapy to children with bronchopneumonia. The method of this case study was a descriptive study with a case study approach. Case study subjects were 2 people with ineffective airway clearance nursing problems. Data collection took 3 days, with instruments namely Standard Operating Procedures (SOP) for nebulizer inhalation therapy, observation sheets and nursing care formats. The results showed that in subject 1, on the first day there was no shortness of breath, no crackles, fast and shallow breathing pattern, respiration rate 45x/minute, cough and sputum. On the second day, there was no shortness of breath, no crackles, fast and shallow breathing patterns, respiration rate 42x/minute, coughing and sputum production reduced. On the third day there was no shortness of breath, no crackles, breathing pattern improved, respiration rate 40 x/minute, no cough and sputum. In subject 2, the first day there was shortness of breath, crackles, fast and shallow breathing patterns, respiration rate 65x/minute, there was cough and sputum. On the second day, the tightness decreased, the crackles decreased, respiration rate fifty five , coughing and sputum decreased. On the third day, there was no shortness of breath, no rhonchi, respiration rate forty five , no coughing and no sputum. The conclusion is that after the application of nebulizer inhalation therapy there are changes, namely increased effective coughing, decreased breath sounds, improved respiratory rate, improved breathing patterns and decreased sputum production. It is suggested that the results of this case study can be used as input for further research regarding the factors that affect airway clearance. Keywords: Children, Bronchopneumonia, Inhalation Therapy, Nebulizer. Bibliography: 19 pieces (2014-2022)

Actions (login required)

View Item