Analisis Manajemen Risiko Pengobatan Anti-hipertensi di Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya

Sarah, Myra (2024) Analisis Manajemen Risiko Pengobatan Anti-hipertensi di Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf

Download (172kB)
[img] Text (BAB I-BAB V)
BAB I - BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (559kB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (192kB)
[img] Text (Artikel Lengkap dan Hasil Cek Plagiarism)
ARTIKEL LENGKAP DAN HASIL CEK PLAGIARISM.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Program Studi S1-Farmasi Fakultas Farmasi Universitas Bakti Tunas Husada Tasikmalaya Skripsi Juli 2024 Myra Sarah Hipertensi merupakan salah satu penyakit kardiovaskular yang tidak menular namun bersifat degeneratif ditandai dengan tekanan sistol ≥140 mmHg dan tekanan darah diastol ≥90 mmHg. Menurut WHO tahun 2019, Asia Tenggara menduduki peringkat ketiga dengan 22% populasi dunia pengidap hipertensi dengan pertumbuhan setiap tahunya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi DRPs dan untuk melakukan manajemen risiko dari kejadian DRPs yang terjadi pada pasien rawat jalan pengobatan anti-hipertensi di Puskesmas Sambongpari Kota Tasikmalaya. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif retrospektif observasional dengan metode cross-sectional¬ dan kriteria inklusi. Berdasarkan penelitian ini didapatkan sampel sebanyak 287 rekam medik dengan pasien terbanyak pengidap hipertensi perempuan (72.13%), umur produktif 15-64 tahun (79,44%), pekerjaan ibu rumah tangga (62,37%), penyakit penyerta diabetes melitus (3,48%) dan penggunaan obat anti-hipertensi terbanyak digunakan amlodipin (94,24%). Dari 287 rekam medik teridentifikasi DRPs pemlihan obat tidak tepat (36,47%), indikasi tidak diobati (3,38%), ketidaktepatan interval (4,89%), dan interaksi obat-obat (55,26%). Dari data DRPs tersebut dilakukan analisis manajemen risiko ditemukan Tingkat risiko rendah 23 kasus dan tingkat risiko sedang 2 kasus. Evaluasi dapat mengacu pada Permenkes No.74 tahun 2016 tentnag stnadar pelayanan kefarmasian di Puskesmas dengan menerapkan pengkajian resep. Hal ini dilakukan agar meminimalisir kejadian DRPs dan melakukan kegiatan manajemen risiko yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan, keselamatan pasien dan meminimalkan kerugian. Kata Kunci : Hipertensi, Anti-Hipertensi, DRPs, Manajemen Risiko

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: S.Farm. Myra Sarah
Date Deposited: 29 Aug 2024 00:59
Last Modified: 29 Aug 2024 00:59
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/3576

Actions (login required)

View Item View Item