STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN BERKHASIAT SEBAGAI ANTIDIARE DI DESA KARYAWANGI DAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SALOPA KABUPATEN TASIKMALAYA

HANDAYANI, NUR PITRI (2025) STUDI ETNOMEDISIN TUMBUHAN BERKHASIAT SEBAGAI ANTIDIARE DI DESA KARYAWANGI DAN DESA TANJUNGSARI KECAMATAN SALOPA KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA TASIKMALAYA.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER DAN ABSTRAK.pdf Download (147kB)
	Text (BAB I - BAB V) BAB I - V.pdf Restricted to Repository staff only Download (459kB) | Request a copy
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (195kB)

Abstract

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA Skripsi, 20 Agustus 2025 Nur Pitri Handayani Masyarakat Indonesia secara turun-temurun memanfaatkan tumbuhan sebagai obat tradisional, termasuk untuk mengatasi diare yang masih menjadi masalah kesehatan serius, khususnya di daerah dengan akses layanan kesehatan terbatas seperti Desa Karyawangi dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi jenis tumbuhan yang dipakai secara tradisional sebagai obat antidiare oleh masyarakat setempat. Penelitian ini memakai metode deskriptif kualitatif dengan teknik purposive sampling serta snowball sampling, melibatkan 561 informan. Hasil penelitian menemukan 14 jenis tumbuhan berkhasiat antidiare, dengan jambu biji (Psidium guajava L.) sebagai yang paling sering digunakan (frekuensi sitasi 78,43%). Bagian tumbuhan yang paling banyak dimanfaatkan ialah daun (88,95%), dengan metode pengolahan dominan melalui perebusan (47,77%) dan cara pemakaian utama diminum (79%). Nilai Rasio Kesepakatan Informan (RKI) sebesar 0,976 menunjukkan konsistensi tinggi dalam penggunaan tanaman tersebut. Selain jambu biji, tumbuhan seperti kunyit, sawo, cincau, dan singkong juga digunakan sebagai alternatif. Hasil ini mencerminkan kuatnya pengetahuan lokal masyarakat dan potensi pengembangan fitofarmaka berbasis tradisional.

Actions (login required)

View Item