KAJIAN ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA

RACHMAN, DENDI FATHUR (2025) KAJIAN ETNOMEDISIN TUMBUHAN OBAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN IBU DAN ANAK DI KAMPUNG NAGA KABUPATEN TASIKMALAYA. Sarjana thesis, UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA.

[img] Text (Cover dan Abstrak)
COVER DAN ABSTRAK.pdf

Download (726kB)
[img] Text (BAB I - BAB V)
BAB 1 - V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text (Daftar Pustaka)
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (585kB)

Abstract

PROGRAM STUDI S1 FARMASI FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BAKTI TUNAS HUSADA SKRIPSI DENDI FATHUR RACHMAN Kajian Etnomedisin Tumbuhan Obat Untuk Meningkatkan Kesehatan Ibu dan Anak di Kampung Naga Kabupaten Tasikmalaya Abstrak Etnomedisin merupakan pemahaman masyarakat lokal dalam memahami kesehatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pemanfaatan tumbuhan obat dalam praktik etnomedisin oleh masyarakat Kampung Naga, Kabupaten Tasikmalaya, khususnya dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dan kuantitatif, menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap masyarakat yang memenuhi kriteria inklusi. Responden yang terlibat sebanyak 74 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 22 jenis tumbuhan obat dan 14 famili yang digunakan oleh masyarakat Kampung Naga. Frekuensi sitasi terbanyak yaitu kecombrang (14,9%), famili Zingiberaceae (27,27%), cara pengolahan direbus (29,72%), cara penggunaan diminum (64,86%), bagian tumbuhan berupa daun (47,29%). Analisis kuantitatif menggunakan nilai Fidelity Level (FL) dan Rasio Kesepakatan Informan (RKI) menunjukkan bahwa kecombrang burung memiliki tingkat penggunaan tertinggi. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian pengetahuan lokal tentang tumbuhan obat sebagai bagian dari warisan budaya yang berpotensi dikembangkan dalam bidang kesehatan masyarakat, khususnya farmasi. Kata Kunci: Etnomedisin, Tumbuhan Obat, Kesehatan Ibu dan Anak, Kampung Naga Abstract Ethnomedicine represents the local community’s understanding of health and traditional healing practices. This study aims to examine the utilization of medicinal plants in ethnomedicinal practices by the Kampung Naga community in Tasikmalaya Regency, particularly in improving maternal and child health. A descriptive qualitative and quantitative approach was employed, using observation, interviews, and documentation involving community members who met the inclusion criteria. A total of 74 respondents participated in the study. The results identified 22 species of medicinal plants from 14 families used by the Kampung Naga community. The most frequently cited plant was Etlingera elatior (torch ginger) at 14.9%, from the Zingiberaceae family (27.27%). The most common method of preparation was boiling (29.72%), with oral administration (64.86%) and leaves (47.29%) being the most frequently used plant part. Quantitative analysis using Fidelity Level (FL) and Informant Consensus Factor (ICF) indicated that Etlingera elatior had the highest usage level. This study highlights the importance of preserving local knowledge on medicinal plants as part of cultural heritage, with significant potential for development in the fields of public health and pharmacy. Keywords: Ethnomedicine, Medicinal Plants, Maternal and Child Health, Kampung Naga

Item Type: Thesis (Sarjana)
Subjects: S1-Skripsi Farmasi
Divisions: Prodi Farmasi
Depositing User: S.Farm DENDI FATHUR RACHMAN
Date Deposited: 25 Sep 2025 00:44
Last Modified: 25 Sep 2025 00:44
URI: https://repository.universitas-bth.ac.id/id/eprint/5202

Actions (login required)

View Item View Item