Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Obesitas dan Non Obesitas

Damayanti, Arlin Fuji (2020) Gambaran Kadar Asam Urat Pada Penderita Obesitas dan Non Obesitas. Diploma thesis, STIKes BTH Tasikmalaya.

	Text (Cover dan Abstrak) COVER & ABSTRAK.pdf Download (195kB)
	Text (BAB I - BAB V) BAB 1 - BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (498kB)
	Text (Daftar Pustaka) DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (268kB)

Abstract

ABSTRAK Asam urat merupakan produk akhir katabolisme purin yang disintesis terutama di hati dan diekskresikan melalui saluran kemih. Hiperurisemia merupakan peningkatan kadar asam urat sebagai hasil akhir dari metabolisme purin dan komponen asam nukleat serta penghasil energi di dalam inti sel. Berat badan yang berlebih sering dihubungkan dengan peningkatan kadar asam urat serum serta diduga menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hiperurisemia. Obesitas menyebabkan peningkatan kadar leptin dalam tubuh. Leptin yang disekresikan pada jaringan adiposit berfungsi dapat mengontrol nafsu makan, mengatur proses pembakaran lemak dalam tubuh. Leptin disekresi pada jaringan adiposit dan berfungsi mengontrol nafsu makan serta mengatur proses pembakaran lemak dalam tubuh, sehingga apabila kelaparan akan menurunkan konsetrasi dari leptin. Kadar leptin yang meningkat pada orang yang mempunyai berat badan berlebih dapat menyebabkan resistensi leptin. Apabila resistensi leptin terjadi pada ginjal dapat menyebabkan gangguan diuresis berupa retensi urin. Retensi urin inilah yang menyebabkan gangguan pengeluaran asam urat melalui urin, sehingga kadar asam urat dalam darah meningkat. Review literature ini telah mengumpulkan beberapa hasil penelitian gambaran kadar asam urat pada obesitas dan non obesitas. Pada kelompok obesitas didapatkan kadar asam urat yang lebih tinggi daripada kelompok non obesitas, tetapi tidak selamanya pada kelompok non obes memiliki kadar asam urat normal hal ini disebabkan karena adanya factor genetic yang berperan dalam peningkatan kadar asam urat, kurangnya aktifitas fisik dan mengonsumsi makanan yang mengandung tinggi purin. Kata Kunci : Asam urat, obesitas, non obesitas. ABSTRACT Uric acid is the final product of purine catabolism which is synthesized mainly in the liver and excreted through the urinary tract. Hyperuricemia is an increase in uric acid levels as a result of the metabolism of purines and components of nucleic acids and energy producers in the cell nucleus. Excessive body weight is often associated with an increase in serum uric acid levels and is thought to be one of the risk factors for hyperuricemia. Obesity causes an increase in leptin levels in the body. Leptin which is secreted in adipocyte tissue functions to control appetite, regulate the process of burning the fat burning process in the body. Leptin is secreted in adipocyte tissue and functions to control appetite and regulate the process of burning fat in the body, so that if hunger will reduce the concentration of leptin. Increased leptin levels in people who are overweight can cause leptin resistance. If leptin resistance occurs in the kidneys it can cause diuresis disorders in the form of urine retention. Urine retention is what causes uric acid disruption through urine, so that uric acid levels in the blood increases. This literature review has compiled several results of studies describing uric acid levels in obesity and non-obesity. n the obese group, uric acid levels were higher than the non-obese group, but not always in the non-obese group had normal uric acid levels due to genetic factors that play a role in increasing uric acid levels, lack of physical activity and consuming foods containing high purine. Keywords: Gout, obesity, non obesity.

Actions (login required)

View Item